Senin, 28 Desember 2015

Terompet Berbahan Dasar Sampul Al Qur'an

Telah ditemukan terompet tahun berbahan dasar sampul Al Qur'an di Kendal, Jawa Tengah, membuat kaget banyak orang. Polisi kemudian menelusurinya, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin mengatakan terompet tersebut sempat berada di
Semarang, tepatnya di gudang di kawasan industri Wijaya
kusuma. Terkait produsen, dari data yang diperoleh, terompet dibuat di “Diproduksi di Solo.
Terompet dengan banderolo harga Rp. 3.500,- tersebut dikirim dari gudang dan didistribusikan di lebih 20 gerai minimarket di Semarang sejak 5 Desember lalu, sudah dilakukan pengecekan oleh pihak kepolisian, dan ternyata masih ada produk yang belum laku terjual.
Terompet berbahan sampul Al Qur'an ini terungkap setelah seorang tokoh agama di Kebondalem, Kendal, melihat tulisan “Kementerian Agama RI tahun 2013” dan kaligrafi Arab bertuliskan lafaz Alquran pada terompet hijau yang dijual salah satu minimarket di Kebondalem. Temuan itu kemudian dilaporkan ke polisi.
Atas laporan warga, polisi langsung turun tangan. Mereka menyisir sejumlah minimarket untuk mencari barang. Dari informasi yang diperoleh detik.com, puluhan terompet disita. Namun di beberapa minimarket, terompet sudah terjual habis. Yang belum laku kini ditarik dari peredaran. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Nur Ali membenarkan ada terompet dengan bagian diduga Alquran itu. “Sedang kita dalami, semoga cepat selesai ya,” kata Nur Ali saat dikonfirmasi wartawan, Senin kemarin.
Pemilik CV Ashfri Adv, Al Ashfrihana,selaku produsen terompet tersebut menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya kepada umat muslim.
Menurutnya, kejadian tersebut murni karena kurangnya pengawasan di bagian produksi, sehingga menggu nakan bahan kertas sampul tersebut. Pihaknya juga menegaskan, telah menarik seluruh terompet produksinya termasuk yang dijual di toko Alfamart di wilayah Kendal, Jawa Tengah. Al Ashfrihana juga mengaku siap bertanggung jawab atas produk yang telah dibuat perusahaannya. “Kami memohon maaf kepada seluruh elemen masyarakat atas kejadian ini,” tandasnya.
Terpisah, Corporate Communication GM PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Nur Rachman menegaskan, kejadian tersebut telah ditindaklanjuti dengan mena rik seluruh persediaan terompet tersebut di Alfamart wilayah Kendal. “Kami sudah konfirmasi dengan produsen sekaligus supplier (pemasok) terkait, agar secepatnya dilakukan penarikan produknya di toko-toko kami. Saat ini, bisa dipastikan tidak ada lagi produk tersebut di toko kami,” yakinnya. Pihaknya juga menyampaikan ucap-
an terima kasih atas informasi terkait hal tersebut, serta akan lebih berhati hati dalam memilih pasokan produk ditokonya.

Minggu, 27 Desember 2015

SETERU MELAYU DAN CINA DI MALAYSIA

Menyusul pertikaian dengan masalah penipuan yang dilakukan penjual telepon genggam keturunan Tionghoa kepada seorang pembeli pribumi, di Mall Kota Raya Juli lalu, dan berakibat 20 orang Melayu melakukan penyerangan ke Kota Raya yang menjadi pusat penjualan telepon genggam di Malaysia.

The Straits Times memberitakan pada Jumat (25/12/2015), situasi lengang kedua pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur itu, tak terlepas dari perkelahian massal berbau rasialis. Yaitu antara penduduk Melayu dengan kelompok Tionghoa, yang kebanyakan menjadi penjual telepon pintar di pusat perbelanjaan. Kedua kelompok tidak saling percaya lagi. Ditambah dengan kondisi ekonomi yang melorot dan pemerintahan yang kurang tegas, tutur Ibrahim Suffian, Direktur Perusahaan Poll pendapat Merdeka Centre.

Sejak itu perseteruan rasial antara kelompok Tionghoa dan Melayu makin berkembang. Lebih-lebih semakin banyak kelompok pribumi yang menuduh etnis China melakukan kecurangan. Di antaranya kelompok Isma dan Asosiasi Konsumen Islam. Perseteruan antaretnis ini makin berkembang hingga kini.
Kelompok minoritas China yang bergabung dalam kelompok berkaos kuning di bawah nama 'Bersih', melawan kelompok pribumi berkaos merah yang mendukung pemerintahan PM Najib Razak yang diduga menilap dana 1 miliar. ''Bila terjadi perebutan kekuasaan di lapisan atas, maka politik rasialisme akan dimainkan pula,'' tutur Dr. Oh Ein, salah satu pengajar di Studi Internasional S. Rajaratnam, Singapura. ''Perhatian rakyat dialihkan dari perebutan politik di tingkat atas,'' lanjutnya.

Kasus rasis ini berkembang pula hingga Low Yat Plaza, setelah Mohammad Ali Baharom memberi orasi anti-China di luar Plaza tersebut. ''Kaum Melayu akan bangkit dan menantang pedagang China di Malaysia,'' teriaknya. Ali Baharom ditahan beberapa hari dan dibebaskan dengan jaminan.
Melihat hal ini, Ismail Sabri Yaakob, salah satu menteri Malaysia dan pemimpin partai terbesar UMNO, mendirikan Mara Digital Mall, khusus bagi pengusaha pribumi. Mall yang berada di salah satu gedung milik Pemerintah Malaysia itu memberi banyak kemudahan. Termasuk membebaskan biaya sewa bagi pengusaha telepon genggam.
(referensi : www.atjehcyber.net)

TAHUN BARU TANPA MARAPI

(Padang) Menyusul naiknya status Gunung Marapi ke LEVEL II (waspada) maka sudah apat dipastikan para penikmat tahun baru umumnya dan para pecinta alam khusunya TIDAK AKAN BISA melalukan pendakian Marapi. Pergantian tahun 2015 menuju 2016 Marapi akan kesepian, karena Pemerintah Kabupaten Tanahdatar telah meneluarkan larangan untuk mendaki gunung tersebut. Kondisi ini nantinya dikhawatirkan akan menjadi ancaman bagi para pendaki gunung khusunya pada saat malam pergantian tahun, karena biasanya akan dikunjungi oleh ribuan pengunjung dan pendaki. Berdasarkan pantauan Badan Geologi 1 s/d 20 Desember 2015,jumlah rekaman gempa tornello, gempa tremor dan gempa vulkanik dangkal cenderung menurun bila dibandingkan dengan jumlah rekaman gempa pada November 2015. Namun, secara umum aktivitas kegempaan Gunung Marapimasih berfluktuasi dan masih dinyatakan tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada level II (Waspada). Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan masyarakat sekitar Marapi dan pengunjung tidak diperbolehkan mendekati pada radius 3 km dari kawah/puncak Marapi. Mengingat kawah sebagai pusat letusan dan sumber keluarnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan dan kepada masyarakat juga diharapkan tenang tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Marapi serta selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Menurut Bupati, kunjungan bersama Forkopinda ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah menindaklanjuti himbauan Badan Geologi. “Sehubungan saat ini Gunung Marapi pada level waspada, kepada masyarakat dan pencinta alam untuk tidak melakukan pendakian sampai kondisi memungkinkan,” ucapnya..

POS POLISI SARINAH MELEDAK

Sebuah bom meledak di pos polisi dekat pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1) tepatnya pada pukul 10.50 W...