Selasa, 05 Januari 2016

Bapak Bakar Anak Kandung

Seorang ayah diduga tega membakar anak kandung sendiri. Ironisnya, si ibu menyangkal jika suaminya yang membakar sang anak yang sudah mengalami luka bakar di kaki, paha dan lengan.
Suara jeritan kesakitan dan minta tolong dari rumah Suhaimi, membuat warga Sungai Kilangan, Nagari Sungaidareh, Kecamatan Pulaupunjung, Dharmasraya, kaget. Seketika rumah yang ditempati Suhaimi bersama suaminya, MS dipenuhi warga kampung, Minggu (3/1) sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itulah warga mendapati Maharani (10 thn) anak dari Suhaimi dan MS dengan kondisi mengenaskan. Bocah ini terus menangis kesakitan. Sebagian besar tubuhnya sudah terkena luka bakar.
Warga yang sudah banyak kesal dan curiga dengan kelakuan ayah kandung dari Maharani, langsung mengamankan MS. Warga menduga kuat jika MS telah membakar Maharani. Karena selama ini sudah menjadi rahasia umum, jika MS sering menganiaya murid kelas IV Sekolah Dasar itu.
”Kami yakin jika MS yang membakar anaknya itu. Selama ini Maharani sering mendapat perlakuan tak baik dari ayahnya,” kata Pak Con, tetangga korban, yang juga kakek dari Maharani.
”Mana mungkin api dari tungku bisa membakar tubuh bocah 10 tahun seperti ini,” ujar kakek korban, dengan nada kesal. Ia tak percaya dengan sangkalan dari ibu korban, yang menyebut jika Maharani ternakar karena api tungku. Tetangga korban juga meminta kepolisian untuk mengungkap kasus kekerasan yang dilakukan MS terhadap Maharani. Apalagi perbuatan MS terhadap anaknya itu sudah tidak sekali ini saja, tapi sudah sering.
Kemarahan warga pun makin memuncak, ketika MS tidak mau membawa Maharani yang sudah kesakitan ke rumah sakit. MS hampir terkena amukan massa. Namun, untung saja salah seorang tokoh masyarakat datang dan langsung mengamankan MS ke Mapolsek Pulaupunjung.
Sementara itu, ibu korban Maharani, Suhaimi yang dijumpai di RSUD Sungaidareh, bersikukuh jika bukan suaminya yang menyebabkan Maharani mengalami luka bakar. Perempuan ini mengaku, jika itu adalah musibah semata.
”Maharani tidak dibakar oleh ayahnya, tapi karena terbakar saat abang angkatnya Budi sedang menghidupkan api tungku yang akan memasak air,” ujar  ibu korban di RSUD.
Pengakuan Suhaimi, Minggu malam itu ia mendengar suara kesakitan dari anaknya. Dan, wanita ini langsung menuju dapur. Ia melihat tubuh Maharani sudah terkena luka bakar.
”Sebelum kecelakaan itu, Maharni sudah diingatkan oleh kakaknya Budi untuk tidak dekat-dekat karena takut terbakar api tungku. Akan tetapi, Maharani mengabaikan larangan ini. Maharani malah mendekat, dan apa yang dikhawatirkan Budi terjadi,” ungkap Suhaimi.
Meski demikian, Suhaimi tidak menyangkal kalau ada tendangan dari suaminya MS yang mengenai bibir Maharni. “Kalau dibakar tidak benar. Tapi memang sempat ada tendangan dari MS kepada Maharani dan tepat mengenai bibirnya. Akibatnya, bibir Maharani pecah,” tambah Suhaimi.
Pihak kepolisian belum bisa melanjutkan penyelidikan kasus ini karena belum ada yang melapor. "Saat ini kita sedang menunggu adanya pihak yang melapor, baik dari ibunya sendiri walaupun dari saksi yang melihat kejadian tersebut atau dari kepala jorong sendiri yang juga berjanji akan membuat laporan atas kejadian tersebut bila tidak ada yang melapor," katanya. Namun demikian kepolisian akan tetap memproses tindakan yang menimpa Mahaarni secara hukum

POS POLISI SARINAH MELEDAK

Sebuah bom meledak di pos polisi dekat pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1) tepatnya pada pukul 10.50 W...